Jumat, 14 Maret 2008

Me n Darul Arqam

Ketika masih duduk di bangku SMU aku memiliki keinginan untuk meneruskan kuliah sambil belajar agama dengan mondok di pondok pesantren yang dekat dengan kampus maklum selama duduk di bangku sekolah aku kurang dalam ilmu agama.

Ketika kuliah di jember, keinginan itu ingin sekali aku wujudkan. Aku berusaha untuk mencari dan terus mencari pondok pesantren yang dekat kampus dan terbuka untuk umum, tapi bingung juga ketika telah menemukan apa yang aku cari bisa masuk sini nda ya…? gimana cara masuknya...? dll. Ya maklum dari dulu aku merasa asing dengan dunia pondok pesantren.

Kuliah di jember setahun, kemudian pindah kuliah ke Surabaya. Di Surabaya aku tetap bertekad untuk bisa belajar agama di pondok pesantren. satu tahun lebih aku mencari apa yang aku cari. Sampai akhirnya sahru memberi tahu aku kalau ada pondok pesantren yang didirikan khusus untuk mahasiswa ITS. Wah aku senang sekali waktu itu, akhirnya aku menemukan apa yang aku cari selama. Akhirnya aku dan sahru masuk ke pondok pesantren tersebut.

Tapi setelah sekian lama disana apa yang terjadi. Aku merasa kurang sreg disana. kecewa karena tidak sesuai dengan harapan semula? Aku ingin sekali keluar dari sana.

Tapi coba tanyakan lagi pada dirimu sendiri coba “sudah maximalkah aku belajar agama disini?” Sistem memang belum jalan secara baik tapi semua itu kan kembali lagi pada keseriusanmu,

Ingat sehebat apapun gurunya kalau tidak ada keseriusan dari muridnya untuk belajar, ya percuma. Mereka berusaha untuk memberikan fasilitas yang terbaik untuk kita semua masalah hasil itu kembali pada keseriusan kita untuk mau belajar. Coba luruskan lagi niatmu disini!!!